Kamis, 14 Juli 2016

Langit ku

Mengagumi mu dari bawah sini, begitu membahagiakan dan tak terjelaskan. Banyak kata yang mungkin bisa saja digunakan, tapi.. rasanya tak pernah ada kata yang cukup dan pantas untuk menjelaskan segala hal yang ku rasakan.
Desah nafas menandakan kepasrahan akan hal yang tak ingin disebutkan. Bertahan. Mungkin kata itu cukup pantas untuk menjelaskan keadaan kita saat ini. Mungkin itu terdengar terbalik dari kenyataan kita yang sebenarnya, tapi maksud kata “Bertahan” itu bagi ku adalah.. masing-masing dari kita harus bertahan dengan apa yang masing-masing kita pegang. Tak peduli apakah setiap dari kita saling mengetahui ataupun tidak, tapi percayalah.. bila takdir adalah milik kita maka akan ada jalan untuk kita bersama. Mungkin bukan dikehidupan ini, tapi bisa saja dikehidupan selanjutnya atau sudah disaat sebelumnya. Dimensi waktu belumlah bisa kita lewati, tapi setiap kebersamaan kita adalah milik kita bukan? Jadi kapan pun itu aku pasti akan menikmatinya. Terlalu membahagiakan bahkan kadang sampai sulit ku ingat setiap detailnya. Saat ini semakin menyakitkan ketika bahkan waktu yang ada tak bisa mempersatukan kita. Apa yang harus kita lakukan jika segalanya tak bisa kita kendalikan? Bertahan. Kata itu ku rasa pantas.
Bermain dengan kata. Aku menyukainya. Meski tak banyak atau tak ada yang benar-benar mengerti bahwa aku begitu menyukai rangkaian kata yang bisa ku buat untuk orang-orang yang ku cintai, tak peduli apapun perasaan ku maka aku akan tetap merangkai kata demi kata.
Aku semau ku dan kau begitu tau itu. Sama seperti mu yang begitu mudah membaca ku, maka aku pun ingin seperti mu. Banyak hal yang bisa kita bagi, bahkan tanpa kita bagi kita sudah bisa memilikinya. Mungkin saat nanti setelah ini akan kita sebut perpisahan, tapi setelah sekian banyak meski dalam waktu terbatas, aku yakin disana masih ada waktu yang kita habiskan bersama dan bisa jadi akan semakin mempererat dari pada sebelumnya. Aku begitu menginginkan mu, karena seperti yang pernah ku bilang bahwa kau adalah idaman ku. Dari banyak khayalan dan impian yang ku buat, hampir semua ada pada mu. Tapi sekali lagi, tak semua bisa kita kendalikan. Walaupun ada keinginan yang bisa kita pertahankan, tapi tentu kita sama-sama tahu bahkan setiap orang yang kita kenalpun tau bahwa nanti akan ada waktu yang pasti akan memisahkan kita. Menyakitkan.
Ingin berada di pelukan mu, merasakan aroma tubuh mu, dan tentunya pelukan mu yang begitu menenangkan. Tentu, setelah ini tak akan ada lagi bukan? Bertahan. Aku yakin pelukan di jalan setapak sempit di pinggir pantai itu adalah pelukan terakhir kita yang cukup manis dan begitu membekas di pikiran ku. Sama seperti pelukan pertama kita, itu juga begitu manis hingga aku bisa menangis dan melukis senyum pada bibir ku yang tertahan. Begitu merindukan mu hingga tak ada lagi yang bisa ku pikirkan selain otak ku yang hanya bekerja untuk mengetikan setiap kata dalam tulisan ini.
Setelah ini aku ingin menjadi lebih berarti, menunjukan kelebihan ku untuk mu meski kau tak melihatnya. Tapi aku tetap tau bahwa yang ku lakukan adalah untuk mu. Harapan ku, kali ini aku tak akan mengecewakan mu dan semoga Tuhan mengizinkan ku untuk itu.

Terlalu mengagumi mu.. setiap warna yang kau hadirkan, setiap suasana yang kau ciptakan.. mata ku, hati ku, perasaan ku, pikiran ku.. segalanya begitu mengagumi mu. Tak ada kata yang lebih pantas ku rasa selain, aku mencintai mu.. Langit ku..

Tidak ada komentar :

Posting Komentar