Selasa, 19 Juli 2016

"He alwasy be the best (mine)"

あなたのベスト フレンド


“...tolong respon saya”
“Iya, kamu itu...”

Hampir tak ada pintaku yang tak kau penuhi, hampir tak ada pula niat baik ku yang tak kau terima meski sekarang cerita ini sudah berakhir. Baik itu untuk mu dan terasa sakit di awal permulaan ku. Meski begitu apapun itu kan ku lawan demi kawan terbaik yang pernah ku dapatkan. Aku ingin merengek seperti yang biasa ku lakukan, tapi aku tahu kau lelah dengan kekanak-kanakan ku itu. Meski terkadang aku menyebut mu begitu di depan orang lain, tapi di masa kala aku bercerita itu hanya akulah yang menjadi satu-satunya yang tahu bahwa kau yang terbaik. Tutur mu, sikap mu, pikiran mu, dan hampir segalanya yang membuat ku lelah untuk berpikir adalah sumber inspirasi ku dan terbaik bagi ku. Melalui tulisan yang tak bisa ku nyatakan dalam satu kata dan mungkin lewat gambar yang jua tak mampu menjelaskan fakta yang ku rasakan. Semoga inilah hal baik yang bisa ku lakukan untuk mengatakan pada dunia dan imajinasi ku sendiri bahwa kau adalah hal terbaik yang pernah ku dapat dan akan selalu begitu hingga akhir waktunya.
Aku tak merengek seperti yang biasa ku lakukan karena aku tahu kau lelah, memang begitulah faktanya. Perasaan yang terus berusaha ku singkirkan, mungkin itulah yang membuat ku merasa lebih baik jika begini karena aku tak mampu menjelaskannya jika harus terpaksa mengatakannya. Meski hal yang sekarang terjadi mungkin lebih buruk jika aku mengatakan ini sebelumnya, tapi aku tetap tak mampu dalam nyata. Akhir-akhir ini aku sangat senang dan tak bosan mendengarkan lagu “Suki” yang dinyanyikan oleh Kanayan. Sebelum aku tahu terjemahan lirik dari lagu itu, aku memang merasa bahwa lagu itu sangat cocok untuk ku saat ini dan ternyata memang benar. Aku terlalu takut untuk mengakuinya apalagi sampai mengatakannya. Terlalu lancang rasanya jika aku berani untuk mengatakannya. Aku mengenal mu lebih baik dari siapapun yang ada disana dan aku adalah bagian mu yang akan selalu ada disana. Karena segala tentang mu yang tak mampu ku lepaskan maka aku mengurung segala kebenaran tentang fakta itu dan tanpa sadar inilah akhir yang ku lakukan.
Pada hal besar yang menjadi pertikaian kita, tak mampu aku persalahkan dan tak ingin ku jelaskan. Aku hanya ingin kamu tahu apa yang aku pikirkan seperti saat kamu yang selalu dengan konyol memaksa ku untuk menonton video atau mendengarkan lagu yang juga kau sukai. Sama halnya dengan kau yang begitu, aku ingin kau tahu apa yang sedang dan akan ku pikirkan. Tapi tetap saja aku tak seperti kau yang bisa memaksa ku ataupun mengatakannya dengan mudah. Semakin besar rasanya jarak antara kita yang terhalang ilusi. Kau seperti bintang yang hanya dilihat oleh ku dan hanya milikku. Padahal nyatanya kau bukanlah milikku mesi kau adalah bintang yang memang ada disana. Apalagi yang bisa ku katakan jika semua yang ku tuliskan adalah benar?

Ruang dan waktu yang ada saat ini adalah diam mu yang memberi hampa pada ku. Telah aku katakan apa yang ingin ku katakan dan menjadi prioritas ku, meski tak ada respon dari mu dan aku hanya bisa berharap kau baik-baik saja dalam ruang yang tak bisa ku bayangkan maupun waktu yang tak bisa ku tembus. Seperti yang aku tahu dari cerita mu, maka aku yakin bahwa kau adalah baik disana dan meski tak baik kau selalu punya tempat baik yang tak akan membuat mu hampa. Dengan keyakinan aku bisa tenang dan asalkan aku yakin itu adalah baik, maka hanya hal baiklah yang akan terjadi. Meski hanya dalam bayang terkaan, pikiran yang tak terjelaskan, ruang yang tak tergapai, atau apapun yang tak benar-benar aku tahu,  aku yakin kau baik disana. Kau terbaik hingga hari ini dan akan selalu begitu. Bila nanti akan ada yang menandingi mu, aku tak akan pernah mengabaikan mu. Bintang ku yang tinggi, belahan (Gemini) yang melengkapi ku, idola yang menjadi sumber inspirasi, dan teman yang selalu ingin ku iringi, teruslah menjadi lebih baik. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar